Sabtu, 23 Desember 2017

Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita

Tags

Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita

Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita ,- Difteri merupakan penyakit menular akibat bakteri Corynebacterium Diptheriae kembali mewabah di Indonesia. Hingga November 2017, penyakit ini telah memakan puluhan korban jiwa setidaknya di 20 provinsi.
Menurut WHO (World Health Organization), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Dan diantara angka tersebt, Indonesia ikut menyumbang 342 kasus difteri. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.
Difteri sendiri merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, terkadang juga dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Bakteri Corynebacterium Diptheriae, penyebab difteri ini sangat mudah menular dengan cepat. Penularannya pun dapat melalui partikel udara ketika batuk atau bersin, atau dari kontak kulit dengan barang-barang pribadi yang terkontaminasi. Menyentuh luka yang terinfeki bakteri juga dapat membuat Anda tertular penyakit ini.
Anak yang terserang difteri biasanya tidak langsung merasakan gejala difteri. Hal ini karena bakteri difteri memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala umum penyakit ini, antara lain :
  • Anak mengalami demam dan mengigil. 
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher. 
  • Anak bernapas dengan cepat dan sesak napas. 
  • Muncul borok, jika bakteri menyerang kulit anak. 
  • Sakit tenggorokan dan terkadang suara menjadi serak. 
  • Anak mengalami kelelahan dan tubuh yang sangat lemas. 
  • Terbentuknya lapisan abu-abu pada tenggorokan hingga menyelimuti amandel. 
  • Pilek yang parah dan lendir yang keluar dari hidung dapat bercampur dengan darah.
Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala diatas, sebaiknya segera periksa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya jika difteri ini terlambat ditangani, maka dapat menyebabkan bahaya lain bagi sikecil, yang mana dapat mengancam nyawanya.

Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita

Pengobatan difteri harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi yang serius, terutama pada penderita anak-anak. Diperkirakan 1 dari 5 penderita balita meninggal dunia akibat komplikasi difteri.
Jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, maka bakteri difter dapat memicu beberapa komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, beberapa diantaranya, yaitu :
1. Difteri Hipertoksik
Komplikasi dari difteri ini adalah bentuk difteri yang sangat parah. Dimana difteri hipertoksik akan memicu pendarahan yang parah dan gagal ginjal.
2. Kerusakan Jantung
Bakteri difteri berpotensi masuk ke jantung dan menyebabkan peradangan otot jantung atau miokarditis. Komplikasi yang satu ini dapat menyebabkan masalah, seperti detak jantung yang tidak teratur, gagal jantung, dan kematian mendadak.
3. Masalah Pernapasan
Sel-sel yang mati akibat toksin yang diproduksi bakteri difteri akan membentuk membran abu-abu yang dapat menghambat pernapasan. Partikel ini juga dapat masuk ke dalam paru-paru dan berpotensi menyebabkan peradangan pada paru-paru, sehingga fungsinya akan menurun secara drastis dan menyebabkan gagal napas.
4. Kerusakan Saraf
Toksin difteri juga dapat menyebabakn penderita sulit menelan, kelumpuhan pada diafragma, serta pembengkakan saraf tangan dan kaki. Kelumpuhan pada diafragma akan membuat penderita tidak bisa bernapas sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan atau respirator.
5. Risiko Meninggal Dunia
Rentang waktu setelah terdiagnosis hingga meninggal dunia beragam. Ada yang 5 hari, ada juga yang 1 minggu tergantung derajat keparahan. Semua yang meninggal rata-rata yang tidak imunisasi atau imunasasi tak lengkap.
Selain itu, terlambatnya penanganan juga dapat menyababkan syok (kulit dingin, memucat, keringat deras, dan jantung berdebar) yang berujung pada kematian.
Bahaya difteri pada anak memang sangat mengerikan dan Anda sebagai orang tua harus bisa memberikan perlindungan terbaik bagi anak dengan mengikutsertakan anak dalam imunisasi. Imunisasi juga dapat menjadi cara mencegah wabah difteri berkembang di Indonesia, dan jika semua orang tua sadar akan pentingnya imunisasi maka difteri dapat dimusnahkan.

Rekomendasi Pengobatan Difteri Secara Alami .. !!

Untuk mengobati difteri, kami sarankan Anda untuk menggunakan produk herbal Walatra Gamat Emas Kapsul. Karena selain berkhasiat untuk menyembuhkan difteri secara alami, produk herbal ini juga tidak menyebabkan efek samping maupun efek ketergantungan obat.
Untuk informasi lebih lengkapnya, silahkan KLIK DISINI yang sudah terbukti mampu menyembuhkan difteri dengan cepat dan aman.
Terimakasih telah berkunjung, semoga artikel ini bermanfaat. Salam Sehat Keluarga Indonesia 😊

Selasa, 19 Desember 2017

Cara Mencegah dan Mengatasi Hernia

Tags

Cara Mencegah dan Mengatasi Hernia (Turun Berok) Secara Alami

Cara Mencegah dan Mengatasi Hernia ,- Hernia merupakan penyakit yang terjadi ketika ada bagian dari organ atau jaringan dalam tubuh yang menekan dan mencuat ke daerah-daerah tertentu di tubuh. Bagian dari organ tersebut muncul melalui area lemah dalam dinding otot, sehingga muncul tonjolan atau benjolan.
Selain benjolan, penderita hernia juga akan merasakan gejala lain seperti adanya pembengkakan tanpa rasa sakit, batuk, muntah, sembelit dan rasa terganggu. Pada perempuan, labia (jaringan di sekitar vagina) dapat membengkak. Sedangkan pada laki-laki, skrotum (kantung buah zakar) menjadi besar.
Terdapat sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko seseorang menderita hernia, diantaranya :
  • Kehamilan. 
  • Sering mengangkat benda-benda berat. 
  • Bayi prematur dan bayi dengan berat lahir rendah. 
  • Obesitas dan berat badan meningkat secara tiba-tiba. 
  • Penumpukan cairan di dalam abdomen (rongga perut). 
  • Konstipasi yang menyebabkan penderitanya harus mengejan.

Cara Mencegah Hernia

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya hernia, yaitu :
  • Hindari merokok.
  • Makan yang teratur. 
  • Mengkonsumsi cukup cairan. 
  • Mengkonsumsi cukup buah-buahan.
  • Mempertahankan berat badan agar tetap ideal. 
  • Konsumsi cukup serat untuk mencegah terjadinya sembelit. 
  • Hati-hati ketika mengangkat beban terlalu berat. Jika terpaksa, tekuk lutut dan angkat benda dari bawah seperti ketika atlit mengangkat besi.
Selain dengan cara-cara diatas, Anda juga bisa mencegah penyakit hernia dengan mengkonsumsi obat herbal Walatra Gamat Emas Kapsul. Yang mana obat herbal ini juga dapat membantu mengobati dan menyembuhkan penyakit hernia secara alami, efektif, cepat dan aman tanpa efek samping apapun.
Walatra Gamat Emas Kapsul merupakan ramuan tradisional Ekstrak Teripang Emas yang dikemas secara modern dengan bentuk sediaan kapsul, sehingga khasiat dan manfaat dari ekstrak teripang emas (bahan dasar Walatra Gamat Emas Kapsul) mudah diserap oleh tubuh.
Kapsul sendiri merupakan tabung kecil dari zat yang mudah larut di air yang mengandung serbuk obat. Dimana serbuk obat biasa dimasukkan ke dalam kapsul agar lebih mudah dan untuk menghindari rasa pahit. Sehingga produk pun lebih mudah di konsumsi oleh semua usia, baik muda atau tua.
Walatra Gamat Emas Kapsul ini Telah dilengkapi legalitas yang sudah berijin resmi di BPOM NO : POM TR 153385291 dan bersertifikat HALAL dari MUI. Produk Asli Indonesia yang diproduksi oleh CV JOGJA NATURAL HERBAL dan di distribusikan oleh PT BERKAH WALATRA.
 
JYNC-KP : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Lengkap : No Hp/Telp
Kirim Ke => 0813.1305.6955
Lebih Lengkapnya, Kunjungi =>> Obat Hernia Tradisional
Demikian informasi mengenai Cara Mencegah dan Mengatasi Hernia (Turun Berok) Secara Alami yang dapat kami sampaikan. Jika Anda atau keluarga Anda mengalami atau menderita ginjal bengkak segera obati dan jangan tunda lagi, sebelum semua terlambat.
Terima kasih telah berkunjung dan semoga artikel ini bermanfaat 
Baca Juga Artikel Lainnya ::

Senin, 18 Desember 2017

7 Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Hernia Tanpa Operasi

Tags

7 Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Hernia Tanpa Operasi

7 Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Hernia Tanpa Operasi ,- Banyak diantara penderita hernia yang kurang mampu melakukan pengobatan secara cepat dan benar. Hal ini karena mahalnya biaya operasi penyakit hernia, yang tentunya menjadi beban yang sangat berat.
Namun, kini Anda tidak perlu khawatir lagi. Karena disini kami akan memberikan solusi pengobatan hernia secara alami dengan menggunakan beberapa tanaman yang berkhasiat untuk hernia, dan tentunya sangat mudah ditemukan di sekitar kita.
Berikut Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Hernia Yang Bisa Anda Gunakan :
1. Tanaman Ciplukan
Tanaman ciplukan dikenal memiliki khasiat yang mampu mengobati berbagai jenis penyakit, yang mana efektif juga untuk mengatasi hernia. Caranya : ambil segenggam daun ciplukan segar, kemudian cuci dan giling hingga halus. Balurkan ramuan ini pada tempat yang sakir, lalu balut. Lakukan perawatan ini di pagi dan malam hari.
2. Jahe
Jahe merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang sering dijadikan sebagai bumbu masakan. Selain itu, jahe juga dikenal sebagai tanaman yang ampu untuk mengobati hernia. Dimana jahe ini mengandung minyak atsiri yang bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, inflmasi, dan antibakteri.
Mengatasi hernia dengan jahe merupakan cara yang paling mudah tentunya tidak menggunakan biaya yang sangat besar. Caranya yaitu dengan memarut jahe secukupnya, kemudian seduh dengan air hangat atau panas lalu saring dan masukan ke dalam cangkir teh, lalu minum pada pagi ketika perut kosong.
3. Buah Kicipir
Buah kicipir merupakan jenis tumbuhan merambai dan mudah ditemukan di Indonesia, biasanya buah kicipir ini dijadikan sebagai lalapan oleh masyarakat dengan cara mengkukusnya. Selain itu juga dikenal sebagai bahan pengobatan hernia, yang mana bisa Anda racik sendiri di rumah dengan cara sebagai berikut :
  • Siapkan buah kicipir muda dan cuci dengan air yang mengalir. 
  • Potong-potong buah kicipir tersebut dan kupas bawang putih sampai halus. 
  • Tumbuk kedua bahan sampai halus. 
  • Tuangkan sedikit spirtus, dan aduk hingga merata. 
  • Balurkan pada area tubuh yang bermasalah.
4. Daun Sangketa
Tumbuhan sangketan sendiri banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional alami yang baik untuk mengobati penyakit hernia. Caranya sederhana : ambil daun sangketa segar sekitar 60 gr, lalu cuci bersih kemudian rebus bahan dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan lalu dinginkan dan minum ramuan tersebut sekaligus.
5. Teh Chamomile
Alternatif lain untuk mengatasi hernia yaitu dengan minum teh chamomile. Dengan mengkonsumsi teh chamomile secara rutin, dipercaya dapat mencegah dan mengobati penyakit hernia. Kandungan yang ada di dalam teh ini sangatlah baik sekali untuk mengatasi penyakit hernia Anda.
6. Serbuk Akar Manis
Tumbuhan ini memang sudah banyak diketahui dan sering digunakan sebagai bahan pengobatan sejak turun temurun. Yang mana akar manis ini memiliki efektifitas yang mampu mengobati penyakit hernia. Cara pengolahannya yaitu : tambahkan 1 sendok makan serbuk akar manis kedalam air hangat/dicampur dengan air susu dan minum 3 kali sehari jika ingin mempercepat penyembuhan penyakit hernia lakukan secara rutin.
7. Adas Pulosari
Adas pulosari memiliki banyak kegunaan. Selain dipakai sebagai bahan pembuatan minyak telon, adas pulosari juga dipercaya dapat mengobati penyakit hernia. Cara pembuatanya yaitu : siapkan 1 sdt adas pulosari, segenggam daun ciplukan dan garam secukupnya. Lalu tumbuh semua bahan hingga halus, tambahkan 4 sdm minyak kepis dan aduk hingga rata. Oleskan ramuan ini pada area yang sakit.

Baca Juga :: Gejala Dan Jenis-Jenis Hernia (Turun Berok)

Itulah 7 Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Hernia Tanpa Operasi yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi penyakit hernia tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Bagi Anda yang ingin melakukan pengobatan seperti di atas, namun tidak sempat untuk membuatnya dikarenakan aktivitas Anda yang terlalu sibuk. Jangan khawatir, disini kami juga punya solusinya yakni dengan Walatra Gamat Emas Kapsul, yang mana khasiatnya sudah terbukti ampuh untuk mengobati hernia secara alami sampai tuntas tanpa operasi.

Untuk Informasi Lebih Lengkap, Kunjungi =>> Obat Hernia Tradisional

Demikian informasi mengenai 7 Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Hernia Tanpa Operasi yang dapat kami sampaikan. Terima kasih telah berkunjung dan menyimak artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca dan salam sehat.

Sabtu, 16 Desember 2017

Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia

Tags

Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia

Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia ,- Selain dengan melakukan pengobatan. Bagi penderita hernia juga penting untuk menghindari beberapa Pantangan Makanan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh penderita hernia.
Pasalnya jika penderita hernia tetap mengkonsumsi beberapa Pantangan Makanan yang dilarang, maka hal tersebut akan semakin memperburuk penyakit hernia yang diderita. Untuk itu sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang termasuk ke dalam Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia.

Beberapa Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia tersebut, yakni :

1. Makanan dengan rasa asam dan pedas
Hal pertama yang harus penderita hernia lakukan adalah menghindari makan asam dan pedas. Beberapa jenis makanan seperti jenis cabe yang pedas, lada dan aroma kua lainnya. Jenis makanan tersebut dapat memicu pembengkakan atau infeksi yang terjadi.
2. Makanan Kalengan
Jenis makanan kaleng atau makanan dengan kandungan pengawet kimia lainnya bukan hanya menjadi Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia, namun juga sebaiknya dibatasi untuk dikonsumsi penderita hernia. Karena kandungan zat kimia dalam makanan sangat buruk dalam proses metabolisme tubuh secara keseluruhan.
3. Makanan yang Mengandung Serat
Serat sendiri adalah bentuk makanan yang dicerna karbohidrat yang bermanfaat untuk pencernaan dan kesehatan jantung. Hal ini juga untuk mencegah sembelit dan ketegangan ketika buang air besar yang dapat memperburuk rasa sakit dari penyakit hernia.
4. Makanan yang mengandung gula
Makanan yang mengandung gula dapat memberikan kontribusi kalori dan manis. Dimana hal ini dapat memberikan efek negatif untuk berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Beberapa makanan yang mengandung gula yaitu minuman biasa atau ringan, permen, sirup pancake, cookies, kue, dan lainnya.
5. Makanan Berlemak
Makanan berlemak bisa membuat jalan bagi refluks asam, yang mana makanan tinggi lemak jenuh atau trans seperti daging merah, produksi susu tinggi lemak, dan makanan yang digoreng. Dimana semuanya dapar berkontribusi terhadap peradangan dan berat badan menjadi menurun.
6. Makanan yang mangandung alkohol
Hindari jenis makanan yang mengandung alkohol, seperti durian, nangka, tape, ketan, anggur, dan buah lengkeng. Karena buah-buahan tersebut dapat menyebabkan hernia semakin parah dan akhirnya akan sulit untuk disembuhkan.
Itulah beberapa Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia yang harus dihindari. Tetaplah selalu menjaga pola makan yang sehat agar apapun jenis penyakitnya termasuk hernia dapat kita atasi serta dapat dicegah sedini mungkin.
Untuk solusi pengobatan penyakit hernia kami memiliki solusi yang tepat dan terbukti ampuh sembuhkan hernia atau turun berok bagi Anda yang mungkin saat ini sedang mengalaminya, dengan menggunakan obat tradisional Walatra Gamat Emas Kapsul yang merupakan ramuan tradisional alami dari kulit Ekstrak Teripang Emas Asli.
Informasi lebih lengkapnya, silahkan KLIK DISINI sudah terbukti mampu menyembuhkan hernia dengan cepat dan aman.
Terima kasih telah berkunjung dan menyimak artikel mengenai Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia. Semoga artikel ini bermanfaat dan obat herbal yang kami rekomendasikan dapat menjadi perantara kesembuhan Anda. Aminn

Pantangan Makanan Bagi Penderita Hernia

Kamis, 14 Desember 2017

Gejala Dan Jenis-Jenis Hernia (Turun Berok)

Tags

Gejala Dan Jenis-Jenis Hernia (Turun Berok)

Gejala Dan Jenis-Jenis Hernia (Turun Berok) penting untuk kita ketahui, pasalnya pada kondisi tertentu penyakit ini dapat menjadi kasus darurat yang dapat mengancam jiwa, jika tidak segera ditangani. Untuk itu, sebelum terlambat. Yuk! Ketahui penyakit ini lebih dalam agar kita bisa mewaspadai dan menghindarinya sebaik mungkin.
Hernia (turun berok) adalah kondisi dimana suatu organ dalam tubuh (seperti usus) menekan dan menonjol melalui otot atau celah jaringan yang lemah. Yang mana kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, bertambahnya usia (penuaan), trauma atau bekas luka operasi.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan seseorang terkena hernia. Berikut faktor-faktor resiko tersebut, antara lain :
  • Batuk berkepanjangan. 
  • Mengangkat beban yang berat. 
  • Kelebihan berat badan (obesitas). 
  • Kenaikan berat badan secara tiba-tiba. 
  • Penumpukan cairan di dalam abdomen (rongga perut). 
  • Kehamilan yang akan meningkatkan tekanan dalam perut. 
  • Konstipasi yang menyebabkan penderitanya harus mengejan.

Gejala Hernia (Turun Berok)

Umumnya hernia ditandai dengan benjolan di daerah yang terkena, terutama di lipat paha dan perut. Benjolan ini bisa hilang ketika berbaring dan akan terlihat jelas ketika tertawa keras, bersin-bersin, batuk, dan beberapa aktivitas fisik lainnya yang cenderung menimbulkan tekanan.
Gejala lain yang dapat dirasakan oleh penderita hernia, antara lain :
  • Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan. 
  • Benjolan/pembengkakan di skrotum (kantung pelir). 
  • Gangguan pencernaan, kesulitan menelan, dan nyeri dada. 
  • Ukuran benjolan yang bisa membesar perlahan dari waktu ke waktu. 
  • Buang air kecil terasa sakit (disuria) pada hernia yang berisi kandung kencing.
Jika terjadi komplikasi, penderita akan mengalami mual, muntah, susah buang angin, atau buang air besar hingga distensi (perut membesar).

Jenis-Jenis Hernia (Turun Berok)

Berdasarkan letaknya, hernia dapat terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1. Hernia Inguinalis
Hernia jenis ini merupakan jenis hernia yang paling umum terjadi. Hernia ini dapat terjadi ketika jaringan lemak atau bagian usus mencuat ke daerah sekitar lipat paha melalui kanal inguinalis, dan menyebabkan benjolan pada lipat paha hingga pembengkakan skrotum (kantung pelir).
2. Hernia Fermoralis
Kondisi ini dapat terjadi ketika usus mencuat ke bagian paha atas atau selangkangan dan mengakibatkan munculnya tonjolan pada area tersebut. Dimana hernia jenis ini sulit terlihat ketika ukurannya masih kecil. Umumnya penderita tidak merasa sakit pada area tersebut.
Namun tonjolan dan rasa sakit akan terasa ketikan ukuran hernia sudah membesar, yang mana rasa sakit akan semakin terasa ketika penderita berdiri atau mengangkat benda berat.
3. Hernia Umbilikus
Dimana hernia ini terjadi ketika ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini dapat dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusar yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, hernia jenis ini dapat terjadi akibat dari tekanan berlebihan pada abdomen.
4. Hernia Insisi
Jenis hernia ini dapat terjadi ketika ada bagian usus yang menonjol atau mencuat melalui luka pada perut. Hernia insisi biasanya merupakan komplikasi dari operasi perut akibat jahitan bekas luka yang tidak terpasang dengan benar.
5. Hernia Hiatus
Yang dapat terjadi ketika ada tonjolan pada daerah rongga dada, dimana tonjolan tersebutu dapat muncul karena ada bagian perut yang naik ke atas melalui diafragma (sebuah kubah otot yang memisahkan rongga dada dari perut). Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati merupakan tanda awal dari hernia ini.
6. Hernia Spigelian
Hernia ini dapat terjadi ketika jaringan lemak atau bagian usus mencuat melalui aponeurosis spigelian (lapisan otot perut yang terletak di antara tepi lateral otot rektus dan garisa semilunaris). Jenis hernia ini lebih sering terjadi pada pria yang berusia di atas 50 tahun.
7. Hernia Diafragma
Hernia diafragma terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui celah pada diafragma. Sama seperti hernia umbilikus, hernia ini dapat dialami oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna.
8. Hernia Epigastrik
Kebanyakan hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.
Segera periksakan diri Anda ke dokter, utamanya jika Anda mengalami gejala seperti rasa sakit yang parah dan muncul tiba-tiba, muntah, sulit buang air besar, serta hernia yang mengeras atau sakit ketika di sentuh dan tidak dapat didorong masuk.

Anda Ingin Segera Sembuh Dari Hernia ?

Sembuh Secara Alami Tanpa Efek Samping ?

Tenang, Disini Kami Punya Solusinya .. !!!
Ini dia “Walatra Gamat Emas Kapsul” Telah dilengkapi legalitas yang sudah berijin resmi di BPOM NO : POM TR 153385291 dan bersertifikat HALAL dari MUI. Produk Asli Indonesia yang diproduksi oleh CV JOGJA NATURAL HERBAL dan di distribusikan oleh PT BERKAH WALATRA.
JYNC-KP : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Lengkap : No Hp/Telp
Kirim Ke => 0813.1305.6955
Untuk Informasi Lebih Lengkap, Kunjungi =>> Obat Hernia Tradisional
Demikian informasi mengenai Gejala Dan Jenis-Jenis Hernia (Turun Berok) yang dapat kami sampaikan. Terima kasih telah berkunjung dan menyimak artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca dan salam sehat.

Jumat, 08 Desember 2017

Wajib Tahu! 8 Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC

Tags

Wajib Tahu! 8 Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC

8 Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC ,- Penyakit TBC merupakan salah satu penyakit menular yang telah membunuh jutaan orang di dunia dalam setiap tahunnya. Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis ini menyerang organ paru-paru yang dapat dengan mudah menyebar ke organ lain melalui aliran darah.
Penyakit ini juga memiliki penanganan khusus untuk mengatasinya. Meski demikian, beberapa langkah pencegahan terhadap penyakit TBC ini sangat dianjurkan untuk dilakukan, utamanya jika terdapat orang yang menderita TBC laten positif, yaitu bentuk TBC yang tidak menular dan menyerang hingga 1/3 populasi manusia di dunia.

Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC

Cara mencegah penyakit TBC ini bisa dilakukan mulai dari menjaga kesehatan serta menerapkan pola hidup yang sehar. Lingkungan yang kotor dan tidak sehat merupakan sarang bakteri Mycobacterium Tuberkulosis untuk berkembang. Berikut cara pencegahan penyakit TBC yang bisa Anda lakukan di rumah :
1. Menghindar Dari Penderita TBC
Untuk mencegah penyakit TBC, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghindari penyebarannya. Salah satunya yaitu dengan tidak berdekatan dan berkomunikasi dengan penderita TBC, utamanya jika penderita tersebut adalah orang yang sudah positif TBC laten.
Ingat penyakit TBC menular melalui media udara yang sulit untuk kita hindari. Namun jika Anda terpaksa berhubungan dengan penderita TBC, usahakan Anda untuk menggunakan masker agar terhindari dari menghirup bakteri TBC.
2. Memulai Gaya Hidup Sehat
Pola hidup yang buruk memiliki risiko tinggi terkena bakteri TBC, dibandingkan dengan orang-orang yang menjaga gaya hidupnya agar tetap teratur. Untuk itu, cara mencegah penyakit TBC yang paling efektif adalah dengan melakukan pola hidup sehat, diantaranya dengan mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan daging tanpa lemak.
3. Jaga Kesehatan Organ Paru Paru
Selain memulai gaya hidup sehat, Anda juga harus selalu menjaga kesehatan organ paru paru. Salah satunya dengan cara menghindari rokok. Bagi Anda perokok aktif maupun perokok pasif, sebisa mungkin berhendi merokok dan hindari asap rokok karena hal ini dapat merusak organ paru paru Anda. Selain itu, hindari pula minuman beralkohol karena tidak baik bagi kesehatan dan dapat merusak organ paru-paru.
4. Mengetahui Jika Anda Berisiko
Penting bagi kita untuk mengetahui faktor risiko menderita penyakit TBC. Untuk lebih mengenal penyakit ini, Anda bisa mengetahui faktor risiko terkena penyakit TBC, diantaranya :
  • Orang yang sering merokok. 
  • Para pecandu narkoba dan peminum alkohol. 
  • Orang yang hidup bersama penderita penyakit TBC. 
  • Orang yang tinggal di tempat terbatas seperti panti jompo. 
  • Para turis yang tinggal di daerah yang memiliki penyakit TBC. 
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.
5. Mengetahui Gejala-Gejala Penyakit TBC
Dengan mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit TBC, Anda akan memiliki kemungkinan lebih besar terhindar dari penyakit ini. Karena Anda mengetahui orang-orang mana yang menderita penyakit TBC. Berikut beberapa gejala umum penyakit TBC, yaitu :
  • Keinginan makan dan berat badan turun. 
  • Kondisi fisiki semakin lemah disertai dengan perasaan tidak enak. 
  • Batuk-batuk (terkadang disertai denga darah) yang berlangsung selama lebih dari 3 minggu.
6. Istirahat Yang Cukup
Sebisa mungkin untuk mendapatkan istirahat yang cukup, khususnya bagi Anda para pekerja keras. Karena dengan tidur dan istirahat yang cukup bisa memberikan kekuatan dan kesehatan pada badan Anda sehingga tidak mudah terserang bakteri penyakit TBC.
7. Dapatkan Vaksinasi BCG
BCG (Bacille Calmette Guerin) adalah vaksin yang digunakan sebagai cara mencegah penyakit TBC secara efektif. Biasanya vaksin ini diutamakan untuk anak-anak. Meski demikian, vaksin ini tidak di rekomendasikan untuk dijadikan imunisasi rutin. Hanya dalam beberapa keadaan masyarakat Amerika dan negara-negara lainnya ditekankan untuk menggunakan vaksin ini.
8. Melakukan Tes
Tes sangat penting untuk dilakukan, karena jika Anda mengetahui lebih dini jika Anda positif menderita TBC laten, penanganan akan semakin lebih efektif. Tes ini dilakukan dengan 2 cara yaitu tes darah dan tes kulit tuberculin.
Itulah 8 Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC yang bisa Anda lakukan sendiri sejak dini. Diharapkan dengan langkah-langkah pencegahan tersebut, angka penderita penyakit TBC akan berkurang setiap tahunnya.
Langkah pencegahan ini juga tentu saja menjadi hal yang paling utama, karena ada pepatah mengatakan mencegah lebih baik dari pada mengobati. Semoga informasi mengenai Wajib Tahu! 8 Cara Mencegah Penularan Penyakit TBC ini dapat bermanfaat untuk pembaca semua. Jaga selalu kesehatan Anda dan salam sehat.🌝

Baca Juga :