Sabtu, 23 Desember 2017

Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita

Tags

Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita

Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita ,- Difteri merupakan penyakit menular akibat bakteri Corynebacterium Diptheriae kembali mewabah di Indonesia. Hingga November 2017, penyakit ini telah memakan puluhan korban jiwa setidaknya di 20 provinsi.
Menurut WHO (World Health Organization), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Dan diantara angka tersebt, Indonesia ikut menyumbang 342 kasus difteri. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.
Difteri sendiri merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, terkadang juga dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Bakteri Corynebacterium Diptheriae, penyebab difteri ini sangat mudah menular dengan cepat. Penularannya pun dapat melalui partikel udara ketika batuk atau bersin, atau dari kontak kulit dengan barang-barang pribadi yang terkontaminasi. Menyentuh luka yang terinfeki bakteri juga dapat membuat Anda tertular penyakit ini.
Anak yang terserang difteri biasanya tidak langsung merasakan gejala difteri. Hal ini karena bakteri difteri memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala umum penyakit ini, antara lain :
  • Anak mengalami demam dan mengigil. 
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher. 
  • Anak bernapas dengan cepat dan sesak napas. 
  • Muncul borok, jika bakteri menyerang kulit anak. 
  • Sakit tenggorokan dan terkadang suara menjadi serak. 
  • Anak mengalami kelelahan dan tubuh yang sangat lemas. 
  • Terbentuknya lapisan abu-abu pada tenggorokan hingga menyelimuti amandel. 
  • Pilek yang parah dan lendir yang keluar dari hidung dapat bercampur dengan darah.
Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala diatas, sebaiknya segera periksa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya jika difteri ini terlambat ditangani, maka dapat menyebabkan bahaya lain bagi sikecil, yang mana dapat mengancam nyawanya.

Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita

Pengobatan difteri harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi yang serius, terutama pada penderita anak-anak. Diperkirakan 1 dari 5 penderita balita meninggal dunia akibat komplikasi difteri.
Jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, maka bakteri difter dapat memicu beberapa komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, beberapa diantaranya, yaitu :
1. Difteri Hipertoksik
Komplikasi dari difteri ini adalah bentuk difteri yang sangat parah. Dimana difteri hipertoksik akan memicu pendarahan yang parah dan gagal ginjal.
2. Kerusakan Jantung
Bakteri difteri berpotensi masuk ke jantung dan menyebabkan peradangan otot jantung atau miokarditis. Komplikasi yang satu ini dapat menyebabkan masalah, seperti detak jantung yang tidak teratur, gagal jantung, dan kematian mendadak.
3. Masalah Pernapasan
Sel-sel yang mati akibat toksin yang diproduksi bakteri difteri akan membentuk membran abu-abu yang dapat menghambat pernapasan. Partikel ini juga dapat masuk ke dalam paru-paru dan berpotensi menyebabkan peradangan pada paru-paru, sehingga fungsinya akan menurun secara drastis dan menyebabkan gagal napas.
4. Kerusakan Saraf
Toksin difteri juga dapat menyebabakn penderita sulit menelan, kelumpuhan pada diafragma, serta pembengkakan saraf tangan dan kaki. Kelumpuhan pada diafragma akan membuat penderita tidak bisa bernapas sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan atau respirator.
5. Risiko Meninggal Dunia
Rentang waktu setelah terdiagnosis hingga meninggal dunia beragam. Ada yang 5 hari, ada juga yang 1 minggu tergantung derajat keparahan. Semua yang meninggal rata-rata yang tidak imunisasi atau imunasasi tak lengkap.
Selain itu, terlambatnya penanganan juga dapat menyababkan syok (kulit dingin, memucat, keringat deras, dan jantung berdebar) yang berujung pada kematian.
Bahaya difteri pada anak memang sangat mengerikan dan Anda sebagai orang tua harus bisa memberikan perlindungan terbaik bagi anak dengan mengikutsertakan anak dalam imunisasi. Imunisasi juga dapat menjadi cara mencegah wabah difteri berkembang di Indonesia, dan jika semua orang tua sadar akan pentingnya imunisasi maka difteri dapat dimusnahkan.

Rekomendasi Pengobatan Difteri Secara Alami .. !!

Untuk mengobati difteri, kami sarankan Anda untuk menggunakan produk herbal Walatra Gamat Emas Kapsul. Karena selain berkhasiat untuk menyembuhkan difteri secara alami, produk herbal ini juga tidak menyebabkan efek samping maupun efek ketergantungan obat.
Untuk informasi lebih lengkapnya, silahkan KLIK DISINI yang sudah terbukti mampu menyembuhkan difteri dengan cepat dan aman.
Terimakasih telah berkunjung, semoga artikel ini bermanfaat. Salam Sehat Keluarga Indonesia 😊


EmoticonEmoticon