Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita
Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita ,- Difteri merupakan penyakit menular akibat
bakteri Corynebacterium Diptheriae
kembali mewabah di Indonesia. Hingga November 2017, penyakit ini telah memakan
puluhan korban jiwa setidaknya di 20 provinsi.
Menurut
WHO (World Health Organization),
tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun
2016. Dan diantara angka tersebt, Indonesia ikut menyumbang 342 kasus difteri.
Hampir 90% dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri
yang lengkap.
Difteri
sendiri merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada
hidung dan tenggorokan, terkadang juga dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini
sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Bakteri
Corynebacterium Diptheriae, penyebab
difteri ini sangat mudah menular dengan cepat. Penularannya pun dapat melalui
partikel udara ketika batuk atau bersin, atau dari kontak kulit dengan
barang-barang pribadi yang terkontaminasi. Menyentuh luka yang terinfeki
bakteri juga dapat membuat Anda tertular penyakit ini.
Anak
yang terserang difteri biasanya tidak langsung merasakan gejala difteri. Hal
ini karena bakteri difteri memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak
bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala umum
penyakit ini, antara lain :
- Anak mengalami demam dan mengigil.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Anak bernapas dengan cepat dan sesak napas.
- Muncul borok, jika bakteri menyerang kulit anak.
- Sakit tenggorokan dan terkadang suara menjadi serak.
- Anak mengalami kelelahan dan tubuh yang sangat lemas.
- Terbentuknya lapisan abu-abu pada tenggorokan hingga menyelimuti amandel.
- Pilek yang parah dan lendir yang keluar dari hidung dapat bercampur dengan darah.
Jika
anak Anda menunjukkan gejala-gejala diatas, sebaiknya segera periksa ke dokter
agar mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya jika difteri ini terlambat
ditangani, maka dapat menyebabkan bahaya lain bagi sikecil, yang mana dapat
mengancam nyawanya.
Waspada! 5 Bahaya Difteri Pada Anak dan Balita
Pengobatan
difteri harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi
yang serius, terutama pada penderita anak-anak. Diperkirakan 1 dari 5 penderita
balita meninggal dunia akibat komplikasi difteri.
Jika
tidak diobati dengan cepat dan tepat, maka bakteri difter dapat memicu beberapa
komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, beberapa diantaranya, yaitu :
1. Difteri Hipertoksik
Komplikasi
dari difteri ini adalah bentuk difteri yang sangat parah. Dimana difteri
hipertoksik akan memicu pendarahan yang parah dan gagal ginjal.
2. Kerusakan Jantung
Bakteri
difteri berpotensi masuk ke jantung dan menyebabkan peradangan otot jantung
atau miokarditis. Komplikasi yang satu ini dapat menyebabkan masalah, seperti
detak jantung yang tidak teratur, gagal jantung, dan kematian mendadak.
3. Masalah Pernapasan
Sel-sel
yang mati akibat toksin yang diproduksi bakteri difteri akan membentuk membran abu-abu
yang dapat menghambat pernapasan. Partikel ini juga dapat masuk ke dalam
paru-paru dan berpotensi menyebabkan peradangan pada paru-paru, sehingga
fungsinya akan menurun secara drastis dan menyebabkan gagal napas.
4. Kerusakan Saraf
Toksin
difteri juga dapat menyebabakn penderita sulit menelan, kelumpuhan pada
diafragma, serta pembengkakan saraf tangan dan kaki. Kelumpuhan pada diafragma
akan membuat penderita tidak bisa bernapas sehingga membutuhkan alat bantu
pernapasan atau respirator.
5. Risiko Meninggal Dunia
Rentang
waktu setelah terdiagnosis hingga meninggal dunia beragam. Ada yang 5 hari, ada
juga yang 1 minggu tergantung derajat keparahan. Semua yang meninggal rata-rata
yang tidak imunisasi atau imunasasi tak lengkap.
Selain
itu, terlambatnya penanganan juga dapat menyababkan syok (kulit dingin,
memucat, keringat deras, dan jantung berdebar) yang berujung pada kematian.
Baca
juga : 10 Gejala Difteri Yang Tidak Boleh Disepelekan
Bahaya
difteri pada anak memang sangat mengerikan dan Anda sebagai orang tua harus
bisa memberikan perlindungan terbaik bagi anak dengan mengikutsertakan anak
dalam imunisasi. Imunisasi juga dapat menjadi cara mencegah wabah difteri
berkembang di Indonesia, dan jika semua orang tua sadar akan pentingnya
imunisasi maka difteri dapat dimusnahkan.
Rekomendasi Pengobatan Difteri Secara Alami .. !!
Untuk
mengobati difteri, kami sarankan Anda untuk menggunakan produk herbal Walatra
Gamat Emas Kapsul. Karena selain berkhasiat untuk menyembuhkan difteri secara
alami, produk herbal ini juga tidak menyebabkan efek samping maupun efek
ketergantungan obat.
Untuk
informasi lebih lengkapnya, silahkan KLIK DISINI yang sudah terbukti mampu
menyembuhkan difteri dengan cepat dan aman.
Terimakasih telah berkunjung, semoga artikel ini bermanfaat. Salam Sehat Keluarga Indonesia 😊
EmoticonEmoticon